Ketahui! Ini 7 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Gula


Istimewa.in |
Rasa manis gula nyatanya tak selalu membuat hidup jadi mani. Asupan gula berlebih bisa memicu sejumlah penyakit. Untuk mewaspadainya, kenali tanda tubuh kelebihan asupan gula.

Sejak lama telah diketahui bahwa asupan gula tak terkontrol bisa berujung pada meningkatnya risiko sejumlah penyakit seperti diabetes. Pada tingkat lebih lanjut, diabetes bisa memicu komplikasi seperti penyakit jantung.

Untuk mencegahnya, Anda perlu membatasi asupan gula harian. Kementerian Kesehatan RI menyarankan konsumsi gula harian pada 4 sdm atau sekitar 50 gram. Angka tersebut dianggap aman untuk konsumsi gula harian.

Sayangnya, banyak orang kebablasan dalam mengonsumsi gula. Tubuh sendiri memberikan beberapa tanda saat Anda kelebihan asupan gula. Berikut tandanya, mengutip berbagai sumber.

1. Tubuh lemas

Laura Burak, ahli diet yang berbasis di New York mengatakan, konsumsi terlalu banyak gula tambahan tanpa cukup serat, lemak dan protein, membuat insulin disekresikan dengan lebih cepat untuk menstabilkan gula darah. Akibatnya, penurunan kadar gula darah terjadi dengan cepat pula. Anda akan merasakan lonjakan energi diikuti dengan penurunan energi.

"Banyak orang, terutama mereka yang hidup dengan diabetes, melaporkan naik-turun gula darah dan seberapa besar pengaruhnya terhadap tingkat energi mereka secara keseluruhan," jelas Burak, mengutip Livestrong.

Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda memilih sumber karbohidrat yang meningkatkan gula darah secara perlahan dan stabil seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

2. Perut kembung

Kelebihan konsumsi gula juga bisa ditandai dengan perut kembung. Mengutip dari Harpers Bazaar, bakteri jahat sangat senang memakan gula dan menghasilkan gas. Produksi gas berlebihan bisa menimbulkan rasa sakit, rasa tidak nyaman pada perut, dan kembung.

3. Kenaikan berat badan

Gula banyak dihindari mereka yang sedang diet menurunkan berat badan. Gula memang menaikkan angka di timbangan, terutama di area tubuh bagian tengah. Bagaimana bisa?

Sharon Bergquist, profesor kedokteran di Emory School of Medicine, menjelaskan bahwa kelebihan glukosa diubah menjadi glikogen lalu disimpan di otot dan organ hati. Saat simpanan glikogen mencapai kapasitas maksimal, glukosa yang masih tersisa diubah menjadi trigliserida atau lemak.

Seiring waktu, lemak bisa menumpuk di organ vital seperti jantung, hati, dan pankreas. Akibatnya, ukuran lingkar pinggang bertambah dan risiko penyakit kardiovaskular meningkat.

4. Timbul jerawat


Jerawat membandel bisa diakibatkan kelebihan konsumsi gula. Mengutip dari Medical News Today, studi pada 2018 pada mahasiswa di China menunjukkan, mereka yang mengonsumsi minuman berpemanis tujuh kali per minggu lebih berisiko timbul jerawat moderat dan berat.

5. Susah tidur

Konsumsi makanan atau minuman bergula akan meningkatkan energi dengan cepat. Jika Anda kelebihan asupan gula di malam hari, tubuh yang seharusnya beristirahat malah jadi segar dan aktif. Jika Anda memiliki masalah tidur, sebaiknya kurangi konsumsi gula, terutama saat malam hari.

6. Adiksi terhadap makanan manis

Cokelat, cake, atau minuman boba mendatangkan perasaan nyaman. Tentu Anda ingin merasakan sensasi serupa sehingga ada keinginan untuk terus mengonsumsi makanan bergula.

Keinginan itu terbilang wajar. Sebuah studi pada 2019 menyebut, kelebihan konsumsi gula berhubungan dengan aktivasi jalur neural reward.

"Itu lah mengapa konsumsi makanan tinggi gula disandingkan dengan efek euforia konsumsi obat-obatan. Serotonin dan dopamin, hormon perasaan bahagia, dikeluarkan otak saat kita makan makanan manis dan kita mengalami rasa bahagia temporer dan ketenangan," jelas Burak.

7. Penuaan dini

Sebagai dampak jangka panjang, kelebihan konsumsi gula akan menimbulkan tanda-tanda penuaan dini. Misalnya saja, kerusakan pada protein, kolagen, dan elastin kulit sehingga munculnya kerutan serta garis-garis halus di kulit.