Hari Ini Selasa 12 Januari 2021 Harga Emas Mulai Bangkit

Istimewa.in |
Pergerakan harga emas mulai bangkit dari keterpurukan kendati secara umum berbagaia sentimen yang ada tidak terlalu menguntungkan emas.

Berdasakan data Bloomberg, hingga pukul 23.31 WIB, harga emas spot tuur tipis 0,04 persen ke level US$1.848,32 per troy ounce. Sementara itu emas berjangka naik 0,71 persen ke levelUS$1.848,40 per troy ounce.

Pelemahan emas masih akan terus bertahan selama indeks dolar menguat. Dilansir dari Kitconews, pelaku pasar mulai menjagokan doar seiring dengan di tengah kenaikan imbal hasil obligasi AS. Yield acuan obligasi AS tenor 10 tahun mencapai 1,103 persen.

Secara teknis, tren bullish harga emas berjangka mulai pudar. Kenaikan harga selama lima minggu telah melandai. Level resistance harga emas diperkirakan berada di US$1.856 kemudian US$1.875. Adapu level support diprediksi US$1.817 kemudian US$1.800.

Sebagaimana diketahui, harga emas mencetak penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir seiring dengan kenaikan mata uang dolar Amerika Serikat. Emas merana saat pasar saham bullish dan imbal hasil obligasi AS menguat. Ekonom OCBC Howie Lee menggambarkan tren tersebut bagai menuangkan air dingin ke emas saat ini.

"Meningkatnya ekspektasi inflasi dan imbal hasil lebih tinggi menarik emas ke arah yang berbeda saat ini. Emas akan sideways saat ini tapi jika ekspektasi inflasi meningkat, kemungkinan bakal naik lagi di akhir tahun," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (11/1/2021).